Kamis, 28 Oktober 2010

Bagaimana Mengemas Hidup

Bagi sebagian orang pemasaran identik dengan sales/tenaga penjual. Apabila mendengar kata pemasaran, pikiran langsung melayang pada sosok sales, membawa barang dagangan di kanan kiri motor, menawarkan produk sana sini, dikejar-kejar target,wuah, pasti dalam hati langsung berkata “No!!!!masa sekolah tinggi-tinggi hanya jadi sales”. Hal ini didukung dengan para orang tua yang menanamkan bahwa pendidikan yang diberikan kepada anak-anak mereka nantinya sebagai bekal menjadi orang kantoran, duduk di belakang meja, ruangan ber-ac plus gaji gede. Wuah, impian semua orang kalau memang harapan tersebut bisa semuanya terkabul. Tapi ??benarkah kenyataan itu dirasakan. Banyak sekali keluhan-keluhan yang mampir di telinga penulis. “Pekerjaan hanya di kantor, ruangan ac tapi kenapa gak bosan-bosannya aku dihinggapi rasa cemas ??” seorang teman datang sambil mengeluh. “ Perlu refreshing, mungkin bisa membuatmu tenang!!” saran saya. “Sama saja, lagian mana ada waktu buat refreshing toh sepulang dari refreshing juga kayak gini lagi”. Senyum dan doa semoga kawan saya tersebut menemukan solusi yang tepat bagi dirinya sendiri. Sedikit kejam mungkin sebagai kawan saya tidak membantu apa-apa, sekedar saran refreshing semua orang pasti bisa. Satu hal yang perlu diperhatikan bahwa saya berharap kawan saya menemukan solusi yang tepat bagi dirinya sendiri merupakan hal yang paling tidak mudah. Tapi itu adalah kunci dari semua yaitu DIRI SENDIRI.

Coba kita renungkan. Saat kita bayi, bukankah belajar tengkurap adalah kemauan kita sendiri karena ingin punya variasi gerak selain telentang sambil terkekeh kekeh apabila ayah dan ibu menggoda dengan mainan kesukaan kita. Kemudian ketika kita belajar berjalan, itu juga kemauan kita sendiri. Mulai dari berpegangan pada tepian meja lalu berdiri kemudian berjalan, tiba-tiba Gubrakk!!ibu menjerit. Tapi kita tetap pantang menyerah, terus dan terus belajar hingga bisa berlari menikmati luasnya dunia ini. Masih banyak lagi hal-hal yang seringkali tidak kita sadari telah kita lakukan hingga saat ini. Saya rasa tentang diri sendiri cukup anda sendiri yang bisa memahami. Ada baiknya kita kembali ke topik pemasaran. Ternyata sebagian besar hidup kita, terdiri atas peristiwa yang berkaitan dengan pemasaran. Entah anda setuju atau tidak sebagai contoh kawan saya tadi, dia menjual kemampuan dan ilmu pengetahuannya untuk pekerjaan di kantor, ruangan ber-ac, gaji gede bahkan menjual waktu refreshingnya demi mendapatkan satu kata cemas. Kadang saya sendiri juga bingung, kalau dikategorikan sukses, saya bukan orang sukses. Kalau dikategorikan sebagai penulis, saya cuma iseng-iseng saja di waktu longgar. Tapi apakah saya juga harus kejam pada hidup saya, haruskah saya menjual hidup dan hanya mendapatkan kecemasan. Anda mungkin juga sependapat dengan saya, semoga.

Kalau begitu dalam keseharian kita jadi pemasar??jadi sales dong??kalau saya jawab bukan,jelas saya pembohong publik dan saya tidak mau jadi pembohong yang menjual rayuan. Pasti anda berkata dalam hati, menjual lagi, menjual lagi. Apa benar sehari-hari menjadi sales bagi diri kita sendiri ?? Ya,mungkin itu jawaban yang lebih bijak buat kita semua sehingga pandangan tentang pemasaran tidak lagi mengarah hanya pada sales (tenaga penjual) tapi lebih kepada aplikasi dalam kehidupan yang lebih luas cakupannya.

Bukan penulis ingin memberikan pembelaan terhadap pemasaran tetapi apa yang dibahas di atas hanya untuk membukakan cakrawala tentang pemasaran sehingga nantinya kita tidak lagi menjual hidup kita pada hal-hal yang tidak perlu bahkan mungkin merusak diri kita sendiri.

Penulis memberi judul artikel ini bagaimana mengemas hidup sehingga kita bisa mengatur hidup lebih bermakna bukan sekedar kemas jual. Semua orang bisa mengemas tapi mengemas yang berkualitas belum tentu semua orang mampu.

Dengan sudut pandang/cakrawala yang telah terbuka luas kita dapat meraba-raba hidup kita mulai dari bangun tidur, beraktivitas sampai dengan tidur lagi. Percaya atau tidak dalam rangkaian satu hari anda dan saya beraktivitas banyak melakukan kegiatan mengemas dan tentunya menjual. Sebagai contoh saat bangun tidur kemudian mandi dan berganti baju, ini adalah contoh sederhana yang menjadi rutinitas kita sehari-hari. Kegiatan sesederhana itu kita lakukan bukan tanpa tujuan, salah satunya agar kita tampak menarik. Usaha untuk tampak menarik adalah cara kita mengemas diri kita sehingga apabila nanti berkomunikasi dengan kawan atau orang-orang sepanjang perjalanan, kita tampil penuh percaya diri tanpa rasa cemas. Lagi-lagi kata cemas, tapi jujur bila mau mengakui lebih sering hidup kita, kita jual pada kecemasan. Dengan kegiatan mengemas kita tampil percaya diri. Mengemas diri sendiri mendapatkan rasa percaya diri. Simpel dan tidak ada kata-kata cemas di sana. Bukankah itu lebih baik. Secara sederhana memang gampang diuraikan tapi hidup kan bukan sekedar mandi, dandan terus pergi aktivitas ? mungkin itu yang menjadi pertanyaan anda. Tanpa perlu melotot, daripada bola mata mencolot. Coba kita cermati, bukankah dengan hal sesederhana itu kita bisa menikmati aktivitas kita. Bukankah dengan berdandan kita tampil percaya diri bahkan bila di kaca sering kita merasa paling tampan/cantik (bila di kaca). Itu baru yang sederhana untuk aktivitas biasa, bagaimana jika kita tiba-tiba mendapatkan kesempatan bertemu dengan Bapak Presiden. Pasti heboh luar biasa.

Ternyata kunci mengemas hidup adalah hal-hal kecil yang kita lakukan untuk diri kita sendiri dalam menghadapi kehidupan, seperti yang saya utarakan berupa doa untuk kawan saya tadi. How to Packaging your life, It’s all about yours. Bagaimana mengemas hidup anda, semuanya tergantung anda sendiri. Pilihannya mau menjual hanya kepada kecemasan atau pada percaya diri yang anda mulai dari diri sendiri. Saya hanya mengingatkan hal yang besar akan tiba jika anda mampu mengemas sendiri hal yang kecil dengan kualitas nomor 1, dipadu dengan rasa syukur kepada Tuhan yang menjadikan semuanya luar biasa. salam.

Kamis, 30 September 2010

Hati Tampan, Hati Cantik

Suatu hari di sela-sela kesibukan saya selalu menyempatkan diri belajar di makam baik di akhir ataupun di awal bulan. STOP!!! jangan berpikir aneh-aneh dulu. Saya ke makam, sekedar memanjatkan doa kepada Tuhan agar mampu melanjutkan perjuangan beliau yang mendahului menghadap Sang Khalik. Tapi menurutku itu juga merupakan pembelajaran bagiku karena di sana juga ada indahnya makna cinta, arti kesetiaan sampai ujung hayat dan yang pasti kita diingatkan untuk selalu mengingat keagunganNYA karena toh pada akhirnya kita kembali ke tanah dihiasi batu nisan. Tetapi hari ini ada hal lain yang ingin saya bagikan pada anda semua. Seperti biasa setelah selesai dengan doa, saya bersiap-siap untuk segera meninggalkan makam. " Om, sedekahnya, seikhlasnya saja!!" terdengar teriakan anak kecil dari arah belakang. Setelah menoleh ternyata ada satu anak kecil dan adiknya berdiri di belakangku. Sejurus kemudian aku keluarkan dua lembaran seribu rupiah untuk sekedar beli permen mereka. Bukan bermaksud sombong atau ingin dipuji tapi yang ingin saya sampaikan lebih dari itu semua. "Makasih, Om!"Teriak kedua anak tadi. Saya hanya menganggukan kepala dan yang terlihat setelah itu lebih dari apa yang saya bayangkan. Kedua anak tadi berlari-lari riang sambil mengibas-ngibaskan uang pemberian saya dengan riangnya, padahal kalau dipandang dari nilainya itu tidak seberapa bahkan tidak lebih dari tarif parkir di mall-mall pusat kota atau ribuan yang telah mengalami redenominasi (boro-boro memahami redenominasi)tapi mereka sungguh bahagia,seperti terlepas dari beban bertahun-tahun. Hal ini yang tidak pernah saya perhitungkan sebelumnya, mereka bahkan tidak memandang siapa yang memberi apalagi nilainya.Yang saya lihat luapan kegembiraan dan kalau boleh lebih detail saya menyebutnya sebagai ucapan syukur kepada Tuhan yang telah memberikan rejeki berlimpah walaupun hanya seribu rupiah. LUARRR BIASA !!!
Melihat hal itu aku terkekeh karena teringat sesuatu yang terjadi hari sebelumnya. Ketika saya berjalan dengan pasangan di hotel untuk mengantar kerabat ada seorang anak kecil yang nyeletuk pada kami " Wah, tante cantik sekali tapi Om nya gak ganteng."Hehehehe.Kami berdua tertawa. Coba kedua anak di makam tadi sebelum meminta sedekah bilang seperti itu mungkin saya berpikir dua kali untuk membuka dompet. Tapi mereka memilih jujur pada hidup mereka sendiri, siapapun, berapapun, mereka akan terima dengan penuh rasa syukur, sebuah wajah hati yang mengagumkan. Wajah hati yang tidak perlu bersolek dibalik mahalnya kosmetik atau berdandan di balik mobil sedan. Itulah pelajaran yang ingin saya bagikan, bukan siapa, seperti apa, berapa,dan pertanyaan-pertanyaan tinggi hati lainnya tetapi wajah hati. Hati tampan, hati cantik lebih dari segalanya (Bukan maksud membela diri karena dibilang gak ganteng.hehehehehe). Mampu menerima dalam kekurangan,mampu berbagi dalam kelebihan. Jadikan hidup penuh rasa syukur karena memiliki hati yang tampan, hati yang cantik/Salam.

Rabu, 22 September 2010

DeTiK MenIT Jam MemULAi KemBALI deNGan Dirimu

Memang perNah JaUH

TerASa seSak PenUh rAsa

BahKan TerKadaNG suSAh menGUMpulkan Asa

Detik, Menit, Jam Berlalu

Kini kembali memulai, menguntai asa BErsAma

SatU CITa, SatU CinTa,KiTA untuk Semua

Rabu, 15 September 2010

semua udaa aQ lakuin,,,tapii kenapa begini hasilnyaa,,,,????
kecewaaa,,,,???sebagai manusia aQ merasakannyaa,,,
tapii aQ gagg mauu perasaan inii berlarut-larut
aQ haruus berdirii demi masa depan Q dan masa depan cintaq,,,,
gagg bolehh nyerah sampaii di siniii,,,,,
memang aQ iangg salahhh,,,dan sekarangg aQ haruss memperbaikii semuaa
darii awaLLLL,,,dengan segala konsekuensii iangg haruus Q terimaaa,,,
aQ merasa rapuuhhh,,,benar2 rapuuh,,,,,
TApii apaa haruss beginii selamnyaaa???????
saat inii,air mata tertolak boleh menetes,,,tapii
suatuu saat airr mataa kebahagiaan iang akan menyertaiiQ,,,,,
Ameennn

Selasa, 14 September 2010


pernah aQ merasa jauh darimu,,jauh dari peluk dekap sayangmu,,,rasanya dinginn :( setiap buka mata hanya ada bayang dirimu semu,dan tag bisa ku miliki sepenuhnyaa,,,aQ gag muwh lama jauhh darimu,,kembali Q rangkuL dan Q rengkuh dirimuu,kembali menapaki jalan berdua,,,,gagg muwhh "itu" terjadi lagii di kehidupan Q,,,takut jalan sendiri tag bersamu Guardian Q,,,,,selamanyaa tetaplah di sisi Q,,,

Rabu, 04 Agustus 2010

JuLi BeRSemI

Kadang susah dipahami

Susah juga dipelajari

Dalam dunia pendidikan tak ada jurusan

Dalam kehidupan masih sering diperdebatkan

Tapi bagi kami yang terpenting adalah merasakan

Membagikan dan memancarkan bagi sekeliling kami lebih bermanfaat

Daripada hanya sekedar diam dan memperdebatkan

Biarlah cinta menemukan arti, makna dan rasa lewat jalan-jalan yang luar biasa.